Kamis, 09 Juli 2009

Minggu Ke-8

Tadi siang aku kontrol kehamilan ke terapisku. Antriannya masya Allah panjang banget. Aku sampai jam 11 siang baru masuk ruang praktek jam 14.30. Tidak seperti biasanya seperti itu. Maklum saja, Rabu kemarin Pilpres jadinya pasien Rabu menumpuk di hari Kamis.Pasien Kamis tetap datang sesuai jadwal. Jadinya numpuk.

Alhamdulillah janin di dalam rahimku kondisinya baik. Bahkan terapisku bilang, "Wah cepat juga nih pertumbuhannya. Detak jantungnya bagus". Alhamdulillah. Mudah-mudahan itu gejala yang baik. Dia masih menemukan dua detak dalam rahimku. Mudah-mudahan saja memang benar adanya dua janin. Tapi kalaupun hanya satu, tetap kami terima ko. Anak kan anugerah. Nggak bisa kita yang menentukan.

Gejala-gejala yang kurasakan masih sama. Mual, muntah, lesu. Satu lagi yang sering kejadian, tidur mellu. Aku ngantuk luar biasa. Tidur biasanya jam 02.00 (bandel ya?) lalu bangun shalat subuh. Tidur lagi sampai jam 08.00 atau 09.00. Nanti setelah shalat dzuhur pasti ngantuk lagi. Tapi suka aku tahan. Nanti sekitar jam 15.00 sudah tidak bisa ditahan lagi ya tidur. Lalu setelah shalat magrib, pasti ketidur meski hanya setengah jam.

Suamiku sih pengertian. Dia tidak mempermasalahkan keinginan tidurku yang luar biasa itu. Dia bahkan kemarin bilang, "Nggak apa-apa kalau ingin tidur, ikutin aja. Mungkin waktu tadi, anak kita lagi main jadinya sekarang dia capek. Jadinya ngantuk" Aku sih senyum-senyum saja. "Mungkin mereka main catur ya, A? Atau main tebak-tebakan?" Giliran suamiku tersenyum.

Barangkali saja apa yang dikatakan suamiku ada benarnya. Makhluk-makhluk ini ada di dalam rahim, tak kasat mata. Jadi wajar saja kalau kita tidak bisa melihat setiap apa yang dilakukannya di dalam sana.

Wah rasanya jadi tak sabar ingin melihat mereka. Seperti apa ya nanti? Seperti ibunya? Atau bapaknya? Hehe..
Duh Gusti, lindungi kami...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar