Kemarin aku kontrol kandungan ke terapisku. Alhamdulillah antriannya tambah panjang saja. Cape juga rasanya menunggu.
Minggu uni masuk pekan ke-9. Alhamdulilllah perutku makin membuncit. Aku merasa di bagian kiri lebih membumbung dari bagian kanan. Terapisku bilang, janin di sebelah kiri pertumbuhannya memang lebih cepat dari yang kanan. Ia sudah memiliki detak jantung yang sagat jelas. Sementara saudaranya, janin di sebelah kanan belum sejelas itu. Tapi alhamdulillah kondisi keduanya baik.
Terapisku sudah menyebutkan jenis kelamin janin yang kiri. Tapi sengaja aku tak sebutkan di sini biar rahasia terjaga :) Kalau yang kanan, dia belum mau menyebutkan. Jadi nanti saja lah.. Hanya saja ia meminta aku memfokuskan ke bagian kanan saat USG kelak. Tujuannya agar janin terlihat jelas sehingga kondisinya dapat diketahui.
Takjub rasanya mengetahui perutku sedikit demi sedikit membuncit. Nafasku pun terasa berat. Sekarang ini aku mudah lelah dan senang sekali tidur. Bukan tidur karena bermalas-malasan tapi tidur karena sangat lelah.
Pernah satu hari aku bangun tidur jam 08.30 (kebiasaan tidur lagi setelah subuh karena baru tidur jan 02.00 atau jam 03.00). Setelah mandi dan bebenah kamar, aku ngantuk berat. Jam 11.00 tertidur. Sangat lelah. Suamiku saja sampai tidak tega membangunkan aku untuk mengambil dompet yang dititipkannya padaku saat di mandi.
Suamiku sering kali tertawa mendengar ceritaku soal tidur. Siang pasti tidur. Sehabis magrib juga tidur. Tidur terus. Malam sudah pasti lebih dulu aku yang tidur daripada suamiku. Tapi selalu dia berkata, "Nggak apa-apa, Neng. Memang begitu orang hamil. Apalagi ada dua. Istirahat aja".
Dia memang sangat khawatir dengan kehamilanku. Aku tidak diperkenankannya ke mana-mana. Paling banter seminggu sekali aku ke luar untuk kontrol ke terapis. Selain itu, sangat jarang. ku minta izin ke Tanah Abang untuk membeli pakaianpun ditolaknya. "Nanti aja kalau udah lebih dari empat bulan". Aku hanya boleh pergi sendiri ke apotek. Jaraknya sekitar lima menit naik angkutan umum dari rumah.
Naik turun tangga di rumah sering kena omel. Mencuci baju tak boleh banyak-banyak. Aku sudah stop banyak kegiatan di rumah. Istitrahat sja yang dimintanya. Aku maklum dan menurut saja. Ini adalah anugerah yang kami tunggu sejak dua tahun lalu, sejak kami menikah. Makanya kami memang harus menjaganya. Ditambah lagi kehamilanku ini pakai mabok-mabokan. Jadinya suami memang khawatir.
Sabar saja karena memang barangkali aku harus banyak istirahat. Jika benar ada dua janin dalam rahimku, aku butuh ekstra tenaga untuk mengurus mereka kelak, bukan? Kalaupun hanya satu, tetap saja tenagaku juga ekstra karena bayi katanya sering ngjakin begadang di malam hari. Hehe..
Bismillaah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar