Rabu, 30 September 2009

Suntik


Sudah lama juga blog tak kutengok. Hari ini aku akan bercerita tentang suntik.

Seharusnya aku mengontrol kehamilanku ke bidan tanggal 28 September lalu. Tapi bidan sebelumnya berpesan agar aku datang setelah tanggal tersebut. Maklum, saat itu RSIA Budi Kemulyaan baru buka setelah libur lebaran. Dipastikan pengunjung membludak.

Kebetulan eh bukan bukan ditakdirkan jika aku ada di Bandung bersilaturahim dengan orang tuaku pada tanggal tersebut. Maka aku baru mendatangi bidan hari ini. Rencananya, aku akan kembali di-USG. Tapi berhubung dokterya sudah pulang (???aneh ya??) jadinya dijadwalkan kembali bulan depan saat kontrol rutin.

Nah karena melihat riwayat kesehatanku belum diberikan suntik tetanus (mereka menyebutnya TT. Entah singkatannya apa. Aku belum mencari), maka disuntiklah aku tadi siang. Katanya suntikan diberikan dua kali. Kali kedua akan diberikan bulan depan karena jarak waktu pemberian vaksin TT adalah satu bulan.

Terakhir disuntik sewaktu tes darah dan urine di laboratorum bulan lalu. Perasaan sih tidak sakit. Tapi kali ini, waduh sakitnya... Pegalnya itu yang tak tahan. Alhamdulillah diberikan di lengan sebelah kiri karena aku bukan kidal. Kata ibu mertua sih, pegalnya bisa sampai tiga hari. Masya Allah lama juga ya? Mudah-mudahan kuat.

Bidan bilang, kehamilanku berusia 20 minggu. Berat badanku turun satu kilogram. Sempat aneh juga karena sewaktu di Bandung timbanganku naik dua kilogram dari berat terakhir yang tercatat di rekam medis bidan. Tapi tak apalah. Bidan bilang, itu faktor ikutan puasa selama Ramadhan. Wajar. Aku hanya diminta menambah porsi makan supaya berat badanku ikut naik lagi. Enak sekali ya sarannya. Hehe..

Makanya tadi sepulang dari bidan, aku makan mie campur nasi plus telur goreng dan sayuran. Sorenya aku makan bubur ayam dengan sepotong ayam plus suwiran ayam. Oya tadi siang juga makan roti gandum isi vanila. Rasanya enak. Dan sekarang aku lapar lagi. Hehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar