Minggu, 29 November 2009

Ubah Posisi

Pernah membaca dan mendengar bahwa mengubah posisi perabot dalam satu ruangan akan menghasilkan nuansa berbeda. Ya tentu saja. Perubahan itu sendiri merupakan nuansa yang berbeda. Itu pula yang kudapatkan tepatnya, kami dapatkan saat kami (aku dan suami) mengubah posisi perabot di dalam kamar.

Sebenanrya sudah sejak lama kami ingin mengubah posisi perabot. Tapi selalu saja tak jadi. Kendala utama adalah rasa malas. Hehe...

Pekan lalu kami membeli kasur baru. Kasur yang jauh lebih nyaman daripada sebelumnya. Ya wajar saja lah. Harganya memang cukup membolongi tabungan. Tapi memang ada harga ada rupa. Kami tak menyesal dengan pilihan itu. Kasur empuk berkualitas tersebut kalau dihitung-hitung secara matematika, sangat murah karena diperkirakan awet sampai lebih dari 10 tahun.

Nah karena sudah membeli kasur, tentu saja mau tidak mau harus segera membongkar kamar. Pertama, kami sudah enggan menggunakan ranjang. Bukan apa-apa, tapi ranjangnya sudah tidak lagi nyaman alias harus pensiun. Kedua, kami merasa posisi tempat tidur selama ini tidak menyenangkan. Terlalu langsung menghadap pintu. Menurut feng shui (aku pernah mendengarnya dari ahli feng shui di salah satu stasiun televisi swasta), posisi tersebut tidak baik karena angin langsung mengenai badan si empunya kamar. Jadinya sering mengalami masuk angin.

Entah benar entah tidak tapi aku memang lumayan sering kerokan. Kami bukan penganut feng shui tapi kami merasa harus mengubah posisi perabot. Sudah bosan. Hehe... Makanya begitu ada kesempatan mengganti kasur, kami pun mengubah posisi perabot secara keseluruhan.

Pelaksanaannya baru dilakukan kemarin alias satu pekan setelah membeli kasur. Bukan malas tapi kesibukan suamiku menjelang Idul Adha kemarin. Maklum, ia memiliki bisnis musiman berjualan kambing. Alhamdulillah berjalan lancar.

Semenjak siang sampai sore kami mengatur lamar. Kebanyakan memang suamiku yang bekerja karena perutku yang membuncit, ia hanya membolehkanku mengangkat barang-barang ringan. Selain itu aku hanya boleh memilah-milah barang yang masih dipakai atau harus dibuang. Sekali dua kali aku juga menyapu dan mengepel. Selebihnya my lovely husband yang mengerjakan.

Ternyata memang benar. Setelah selesai, kamar kami terasa lega. Kami tak menyangka jika ada cukup ruang yang tersisa. Di sana bisa dibentangkan sehelai karpet kecil. Tapi itu nanti sajalah. Kami masih harus membeli perabot yang lain untuk calon buah hati kami. Eh, tapi nanti jadi sempit dong? Haha..tak apalah..kalau masih dalam posisi perabot yang lama malah tak ada ruangnya.

Jadinya tadi malam kami tidur dalam kamar yang "baru". Luar biasa menyenangkan. Mudah-mudahan tak lagi sering badan ini kerokan...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar